Minggu, 27 Maret 2016

BAGI MASKER: Kader Sapma PP Komisariat Akper Pemda Indramayu menggelar aksi Peduli TBC dalam peringatan hari Tuberkulosis Sedunia. FOTO: ISTIMEWA/RADAR INDRAMAYU


Kader Sapma PP Indramayu Peduli TBC

INDRAMAYU – Puluhan kader Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Komisariat Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah (Akper Pemda) Kabupaten Indramayu melakukan kampanye tuberkulosis di jalan, Kamis (24/3) hingga Sabtu (26/3). Di beberapa titik jalan protokol, mereka melakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai TBC lewat spanduk, banner, serta pembagian brosur dan masker untuk pengendara sepeda motor. Mereka juga melakukan penyuluhan TB pada keluarga pasien TB, sekaligus pemberian santunan bagi pasien TB di RSUD Indramayu. Kegiatan itu dipimpin langsung Ketua Sapma PP Kabupaten Indramayu, Hilal Hilmawan SIP MIP.
“Sosialisasi peduli TBC ini dilakukan dengan segala cara agar masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang penyakit ini,” kata Ketua Sapma PP Komisariat Akper Pemda Indramayu sekaligus ketua panitia aksi, Fajar Aqsa.
Dia menegaskan, kegiatan Peduli TBC ini merupakan aksi nyata kepedulian generasi muda terhadap masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit menular tuberkulosis. Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada Pemkab Indramayu dalam mencegah penyebaran TBC. Pasalnya, TBC merupakan penyakit menular dan proses penyembuhannya memerlukan waktu yang panjang.
Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu, Hj Sri Amiarsih SKM memberikan apresiasi atas tindakan nyata yang dilakukan anak didiknya yang tergabung dalam kader Sapma PP. “Sangat positif, kamipun mendukung penuh kegiatan anak-anak,” kata dia.
Ketua Sapma PP Kabupaten Indramayu, Hilal Hilmawan SIP MIP berharap partisipasi para kader dapat meningkatkan keterlibatan aktif dari semua lapisan masyarakat dalam menurunkan angka penderita dan meningkatkan angka kesembuhan pasien TB.
Apalagi berdasarkan data WHO, di Indonesia terdapat 583.000 kasus baru TB. Dari jumlah tersebut 262.000 adalah BTA positif. Selain itu Indonesia juga menduduki peringkat ke tiga sedunia untuk penderita TBC. “Kerugian yang diakibatkannya sangat besar. Bukan dari aspek kesehatan saja, tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi. Karena itu, aksi nyata yang dilakukan Kader Sapma PP Akper Pemda sangat tepat untuk memberikan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit TB,” tandas dia. (kho/rls)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar