OPTIMALISASI PERAN
PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT
DI INDONESIA
OLEH: HILAL HILMAWAN,
S.IP
Idealnya partai
politik dalam menjalankan mesin politiknya harus meliputi empat aspek yakni
sarana komunikasi politik, sarana sosialisasi politik, sarana pendidikan
politik dan penyelesaian konflik sosial. Dalam hal ini, Fenomena yang terjadi
ternyata banyak partai politik yang tidak lagi menjalankan fungsi partainya
secara baik. Hal ini terlihat pada gerakan yang dilakukan oleh partai politik
yang terlihat pada saat momentum tertentu saja seperti menjelang pilkadal. Ada
beberapa kasus yang sering terlihat diantaranya pertama, Hampir semua partai
ketika menjelang pilkadal, baru menjalakan mesin politiknya dengan membuat
kegiataan yang sifatnya kurang mendidik masyarakat. Kedua, sering kita melihat
dalam pilbup, pilgub, maupun pilpres partai-partai besar mencalonkan kandidat
yang bukan kader partai. Ketiga, sering dijumpai kader partai politik yang
tidak memahami ideologi partainya. Hal ini merupakan hanya sebagai kecil kasus
yang terjadi, memang terlihat sepeleh tetapi sangat fatal dampaknya.
Pada kasus yang
pertama, dampak dari kegiatan yang spontan, sangat mempengaruhi sikap masyarakat
yang pragmatis. Sikap masyarakat yang pragmatis akan berdampak pada tidak
tersaringnya pemimpin yang berkualitas. Sehingga berpengaruh pada pembangunan
ekonomi di Indonesia. Kedua, calon kandidat yang bukan kader partai sudah
sangat melanggar etika politik partai. Seharusnya pemimpin partai bersikat
tegas dengan mengutamakan kader partai. Hal ini merupakan ciri dari krisis
kader karena fungsi kaderisasi tidak berjalan dengan baik. Ketiga, banyaknya
kader partai yang tidak memahami ideologi partai seharusnya menjadi tamparan
keras untuk para pengurus partai politik. Bagaimana bisa loyal pada partai kalo
ideologi partai tidak tertanam dengan baik pada kader-kader partai.
Apabila
dibandingkan keberadaan partai politik sekarangan dengan tahun 1955 sangat
berbeda jauh. Partai pada tahun 1955 memiliki karakter dan ciri pergerakan yang
besar. Penanaman ideologi partai sangat diperhatikan sehingga menumbuhkan
loyalitas yang kuat pada kader-kadernya. Manfaat dari pergerakan dan program
masih bisa dirasakan sampai saat ini. Kelompok tani, pelajar, pemuda, wanita,
buruh dan aliran-aliran keagamaan merupakan hasil dari bentukan partai-partai
dahulu yang sekarang masih ada dan semakin berkembang keberadaanya.
Adanya Partai
politik merupakan sebuah syarat negara demokrasi. Peran partai politik sangat
dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat. Saat ini masyarakat merindukan partai
politik seperti pada tahun 1955. Optimalisasi fungsi partai sangat menentukan
posisi partai dalam masyarakat. Dalam hal ini, masih banyak
permasalahan-permasalah dalam sektor politik, sosial, ekonomi dan pendidikan yang
belum terselesaikan di Indonesia. Salah satunya dalam pendidikan, masih banyak
masyarakat Indonesia yang tidak bisa merasakan bangku sekolah. Hal ini memang
kewajiban pemerintah, tetapi partai politik juga memiliki tanggung jawab dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pergerakan partai politik dalam menyelesaikan
permasalah pendidikan sangat menentukan posisi partai di dalam masyarakat.
Lewat perwakilan partai di lembaga legislatif, kebijakan-kebijakan harus
terkonsep sesuai dengan ideologi partai. Dengan demikian, pandangan hidup
partai yang tertuang dalam kebijakan (kebijakan yang berpihak pada masyarakat)
akan mempengaruhi citra partai dimata masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar